Selasa, 28 Desember 2010

Perang Saudara Amerika (the American Civil War) dan Pengaruhnya

1.Perkembangan Perbudakan

Salah satu tokoh pemerintahan Amerika Serikat yang menarik untuk diamati adalah Abraham Lincoln. la dilahirkan di kota kecil Kentucky, Illinois, tanggal 12 Februari 1809 Amerika serikat sebagai negara federal terancam keselamatannya karena adanya masalah dalam negerinya. Perkembangan perbudakan sejak masa kolonial tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan yang banyak dibuka di daerah selatan. Para budak bekerja di perkebunan-perkebunan, pertanian. Diberlakukannya sistem perbudakan di daerah selatan berkaitan dengan belum adanya tenaga yang mampu untuk menggantikan tenaga budak yang memadai. Dengan demikian lembaga perbudakan di samping mutlak diperlukan demi kelangsungan perkebunan juga sangat mcnguntungkan.

Perkebunan-pertanian tumbuh subur di daerah Virginia. South Carolina, North Carolina, Arkansas. Georgia dan Loussiana. Sementara pertanian dan perkebunan tumbuh subur di daerah selatan, di negasra-negara bagian utara tumbuh dan berkembang menjadi daerah bisnis dan industri. Koia-kota perdagangan mulai muncul di New York dan Detroit.

Amerika telah terlibat dalam perdagangan budak sejak abad XVII. Kedatangan para budak berakibat munculnya tatanan kehidupan yang berjalan atas dasar warna kulit, antara kulit hitam dengan kulit putih. Kesan pada waktu budak identik dengan kulit hitam. Dalam sejarah perkembangan perbudakan, perlakuan yang tidak manuisawi menimbulkan munculnya gerakan anti perbudakan. Perdagangan budak tidak hanya berakibat bagi Amerika saja. Di negara asal budak di Afrika timbul masalah yang serius. Hal ini dikarenakan antara suku sering terlibat pertempuran. Dari peperangan inilah, yang kalah akan dijadikan tawanan, terutama yang muda usia kemudian dijual sebagai budak belian kepada yang membutuhkan. Keadaan ini memacu suburnya "Slave Trade"

Tidak semua imigran yang datang ke Amerika atas kemauan sendiri. Dalam sejarah imigrasi ke amerika ada "diantaranya sebagai imigran paksaan. Banyak pria dan wanita kulit hitam dari Afrika yang datang ke Amerika karena diculik dari desa-desa mereka oleh para pemburu budak. Kemudian mereka dijebloskan ke kapal-kapal budak, yang selanjutnya mereka diangkut ke Amerika. Rombongan pertama yang datang dari Afrika tiba di Jamestown dan Virginia pada tahun 1609. Mereka diangkut dengan kapal-kapal Belanda. Pada mulanya mereka bersatus sebgai ht/i kontrak. Akan tetapi dalam perkembangannya status orang-orang kulit hitam tersebut berubah. Mereka dianggap dihadapan hukum sebagai milik tuan-tuan mereka yang membelinya, termasuk anak-anak yang mereka lahirkan. Para budak ini tersebar baik di Amerika bagian utara maupun bagian selatan. Jumlah para budak di negara bagian selatan semakin hari semakin banyak, lebih-lebih setelah perkebunan-perkebunan tembakau, nila, padi dibuka. Setelah kapas mulai ditanam, perkembangan perbudakan semakin merajalela dan menjadikan tanaman yang sangat menguntungkan. Dalam perkembangannya masalah budak ini menjadi lembaran sejarah hitam dalam sejarah Amerika.

Bentuk-bentuk perlakuan terhadap budak, menumbuhkan kepekaan yang dalam pada hak-hak sasasi manusia. Tradisi Amerika yang lekat dengan semangat kebebasan dan kesamaan terdesak oleh kepentingan keuntungan. Konsep kesamaan bagi orang Amerika berarti bahwa semua orang_mempunyai hak yang sama unluk mendapatkan kemakrnuran, kesempatan yangsama untuk mencari kehidupan. Semangat kebebasan dan kesamaan ini, sebenarnya apab'la ditelusuri merupakan tradisi intelektual dan politik yang merupakan warisan budaya bangsa Inggris di amerika. Tradisi itu antara lain perlunya pembatasan kekuasaan monarki melalui hukum dan konstitusi.

Generasi perintis memberikan teladan yang berarti bagi genarasi yang lebih muda. Generasi tua mempelopori perjuangan kemerdekaan yang menjunjung tinggi semangat kebebasan dan kesamaan. Semangat ini tidak hanya terjadi dalam tata nilai politik saja, namun juga sebagai nilai yang mencerminkan harkat dan martabat manusia, serta memungkinkan terjadinya proses demokratisasi yang lebih nyata. Keyakinan akan semangat kebebasan dan kesamaan para perintis. tercermin dengan jelas dalam struktur pemerintahan nasional atas dasar konstitusi.

Pada akhir abad XVIII, merupakan kurun waktu yang rumit dalam sejarah Amerika. Hasil revolusi ditandai dengan banyak hal yang tidak menentu Paham individualisme, leberalisme. kapitalisme, demokrasi bercampur baur dengan ideaiisme praktis. Keberhasilan revolusi memunculkan tiga transformasi yang berupa sifat, flingsi dan pemerintahan. Dalam praktek penyelenggaraannya sering terjadi ambiguitas Mobilitas geoarafi. perpindahan penduduk dari Timur ke Barat membawa tradisi masing-masing. Perkembangan mi menimbulkan kebingungan terutama mcngenai keabsahan tatanan masyarakat auatu koloni yang dibangun dan status warganya.

Perubahan sosial selama abad XIX teres berlangsung secara cepat, yang cenderung melamahkan kaidah tradisional dari pemerintahan yang konstitusional. Begitu cepatnya perubahan yang terjadi, sehingga kelas-kelas sosial menjadi tidak jelas dan sulit uatuk ditandai. Dua masalah yang paling sulit dan amat penting bagi Amerika Serikat adalah keselarasan dan integrasi ras. Di daerah utara para ahli kebudayaan menganggap sebagai melting pol, yaitu suatu kawasan bertemunya berbagai budaya menjadi satu. Sedangkan di bagian selatan keadaan seperti ini tidak terjadi. Di Selatan cenderung berbudaya homogin dan agraris, yang dicirikan kelas majikan dan buruh/budak. Masalah budak ini dalam perkembangannya menjadi masalah yang semakin tajam

Dalam meninjau keragaman ras, terutama bangsa kulit hitam (negro), sebenamya tidak dapat dilepaskan dengan tradisi yang tumbuh sejak masa kolonial Inggris. Antara orang Inggris dan Amerika sebenamya sama-sama kabur pengertiannya dalam perlakuannya terhadap budak. Keadaan ini membuat bangsa Amerika tumbuh menjadi bangsa yang bebas dan dewasa dalam memperlakukan terhadap budak menjadi tidak sama. Ada kaiangan yang menerima perbudakan sebagai sesuatu yang wajar terutama di daerah selatan. Ada juga yang menentang lembaga perbudakan sebagai lembaga yang tidak manusiawi, terutama di negara-negara bagian utara.

Perlakuan terhadap budak terdapat paradoksal, antara harapan dengan realita, terdapat jurang yang dalam. Suatu paradoksal terjadi begitu kuat, sehingga seorang ahli sejarah Amerika George Bancrqf (1801-1891), alumni Harvard Uni­versity menjadi sejarawan terkemuka, menyatakan bahwa "Vir­ginia yang didirikan sebagai koloni yang berlandaskan Perubahan sosial selama abad XIX teres berlangsung secara cepat, yang cenderung melamahkan kaidah tradisional dari pemerintahan yang konstitusional. Begitu cepatnya perubahan yang terjadi, sehingga kelas-kelas sosial menjadi tidak jelas dan sulit uatuk ditandai. Dua masalah yang paling sulit dan amat penting bagi Amerika Serikat adalah keselarasan dan integrasi ras. Di daerah utara para ahli kebudayaan menganggap sebagai melting pol, yaitu suatu kawasan bertemunya berbagai budaya menjadi satu. Sedangkan di bagian selatan keadaan seperti ini tidak terjadi. Di Selatan cenderung berbudaya homogin dan agraris, yang dicirikan kelas majikan dan buruh/budak. Masalah budak ini dalam perkembangannya menjadi masalah yang semakin tajam

Dalam meninjau keragaman ras, terutama bangsa kulit hitam (negro), sebenamya tidak dapat dilepaskan dengan tradisi yang tumbuh sejak masa kolonial Inggris. Antara orang Inggris dan Amerika sebenamya sama-sama kabur pengertiannya dalam perlakuannya terhadap budak. Keadaan ini membuat bangsa Amerika tumbuh menjadi bangsa yang bebas dan dewasa dalam memperlakukan terhadap budak menjadi tidak sama. Ada kaiangan yang menerima perbudakan sebagai sesuatu yang wajar terutama di daerah selatan. Ada juga yang menentang lembaga perbudakan sebagai lembaga yang tidak manusiawi, terutama di negara-negara bagian utara.

Perlakuan terhadap budak terdapat paradoksal, antara harapan dengan realita, terdapat jurang yang dalam. Suatu paradoksal terjadi begitu kuat, sehingga seorang ahli sejarah Amerika George Bancrqf (1801-1891), alumni Harvard Uni­versity menjadi sejarawan terkemuka, menyatakan bahwa "Vir­ginia yang didirikan sebagai koloni yang belandaskan kebebasan, narmm sebagai akibat dari salah satu sikap vans atieh dan tidak menentu terjadi dalam kehidupan manusiajustru menjadi pusat perbudakan yang ierbesar ". Keadaan ini jelas bertentar.gan dengaii prinsip dasar koloni. Pernyataan senada juga dikemukakan oleh sejarawan Inggris DrSamuelJohnson, dengan mengajukan perlanyaan yang pedas "Bagaimana kila sampai mendengar teriakan yang paling lantang untuk kebebasan, di tengah-tengah mereka yang menunggangi or-ang-orang Negro? ".

Perlakuan yang tidak manusiawi sering dialami oleh para budak. Salah saiu pendeta Amerika Cotton Mather, dalam suatu mimbarnya mengatakan: jika kita memiliki pembantu atau budak di rumah kita, kita harus memperlakukan mereka dengan rasa kemanusiaan, kita harus memperlakukan mereka sedemikian rupa agar perbudakan mereka sungguh-sungguh merupakan kebahagiaan mereka.

Presiden amerika Serikat ke tiga, '/nomas Jefferson (1801-1809), berkaitan dengan perbudakan juga memahami adanya ketegangan dan pertikaian yang berkaitan dengan masalah perbudakan. Namun ia yakin bahwa sejalan dengan kemajuan dan kemakmuran yang berhasil dicapai, maka secara berangsur-angsur perbudakan itu akanhilang dengan sendirinya. Benarkah demikian?. Ia sebagai presiden sebenarnya menentang perbudak­an. namun ia mengakui dan menyadari bahwa kenyataan orang kulit hitani memang lebih rendah.

Keadaan kontradikttf nampak semakin parah, terutama dalam tata hubungan masyarakat Salah satu contoh kasus adalah dalam tingkah laku danm hubungan seksual. Orang kulit putih yakin bahwa percampuran darah atau asimilasi ras tidak mereka inginkan. Akan tetapi di balik itu hubungan seksual antara kedua belah pihak berlangsung dengan subur. Sehingga kondisi ini dapat dilukiskan sebagai hubungan antara rasa kasih sayang dan inci.

2. Akar-Akar Pertentamgan

Perbedaan kepentingan antara negara-negara bagian utaravdan selatan menyebabkan mereka saling menuduh. Selatan menuduh pihak utara bahwa hasil keuntungan kapas dimiiiki dan dinikmati oleh orang-orang utara, Sebaliknya utara menuduh pihak selatan bahwa lembaga perbudakan merupakan tanggung jawab relatif di daeiah itu. Perbudakan bagi negara-negara bagian selatan yang mengembangkan perkebunan secara besar-besaran atas kapas, tebu dan tembakau, penggunaan tenaga budak merupakan lembaga yang sangat diperlukan dan bersifat meningkat. Semakin meningkatnya hasil kapas, semakin meningkat penanaman modal usaha, sekaligus memperluas daerah perbudakan.

Mengenai cara bagaimana menghapuskan perbudakan, pihak utara menghendaki penyelesaian dengan jalan menurut hukum dan damai. Melalui kekuasaan yang sah dan adanya ikinan akan kemampuan pribadi seorang pemimpin yang sejati berjuang untuk kepentingan rakyat. Tradisi yang telah sntuk serta kepercayaan akan validitas hukum dan keadilan, melandaskan cara-cara yang dapat diterima secara nasional ikan dapat merubah situasi.

Jauh sebelum Abraham Lincoln berjuang untuk hapusan perbudakan, ada seorang Massachusetts yaitu vn G.Lloyd Garrison,te\ah menggabungkan sifat pahjawan in seorang martir, untuk melakukan gerakan abolisionist a fanatik Tanggal I Januari ia menulis sebuah buku yang judul "The Liberator". Dalam bukunya ia menyatakan : gan sepenuh tenaga saya akan memperjuangkan pembebasan yang segara atas rakyat yang masih menjadi budak. Disini saya :ikir, berbicars atau menulis tidak secara halus, tetapi secara iungguh-sungguh dan tidak berbasa-basi tidak akan laafkan, dan saya tidak akan mundur setapakpun dan saya akan didengar. Sebagai realisasi komitmennya ia membantu lolong para budak yang melarikan diri ke utara dan mencari indungan di utara.

Masalah perbudakan mencapai titik yang gawat setelah itnya sebuah buku karya Harriet Beecher Stowe, yang udul Uncle Tom's Cabin, tahun 1852. Dalam bukunya ia mengisahkan secara gamblang tentang tidak dapat dipisahkannya erjaan perkebunan dengan perbudakan. Tidak dapat sahkan antara perkebunan dengan budak. Dengan terbitnya j ini, yang isinya bebar-benar menyentuh perasaan dasar umat usia, karena keadilan dan rasa belas kasihan bagi orang yang k berdaya dan diperas semena-mena. dalam waktu yang kat buku ini menjadi the best seller. Dalam waktu singkat buku ini laku 300.000 eksemplar.

Persoalan perbudakan sangat berkaitan dengan jntingan ekonomi bagi negara-negara selatan. A braham Lin-coln seorang tokoh gerakan anti perbudakan pada tahun 1854, pada waktu di Peoria, Illinois, mengatakan bahwa "semua indang-undangan nasionalharusdi'akukan dalam kerangka prinsip bafrwaperbudakan harus dibatasi dan akhirnya harus dihapuskan". Dalam kaitannya dengan pernyataannya, njutnya ia mengemukakan bahwa prinsip kedaulatan adalah u. Perbudakan di daerah selatan dan barat bukan hanya urusan penduduk setempat, melainkan urusan Amerika Serikat secara

Karier Abraham Lincoln dalam bidang politik diawali pada waktu ikut pemilihan anggota Senai di Amerika tahun 1858, untuk daerah pemilihan Illinois. Pada wakiu itu Abraham Lin-coin bcrhadapan dengan tokoh kuat yang mempunyai reputasi politik sebagai senator yaitu Stephen A.Douglas. Baik Abraham Lincoln maupun Stephen A.Douglas terkenal sebagai orator yang terniasyur. Dalam sebuah perdebatannya Abraham Lincoln mencanangkan nada pokok sejarah Amerika untuk tujuh tahun berikutnya. Dalam salah satu paragrafiiya Lincoln menyatakan sebagai berikut:

"sebuah rumah yang di dalamnya saling terpecah tidak dapat lelap tegaJc, saya yakin pemerintafian ini tidak dapat bertahan tents dengan bcntuk setengah perbudakan dan setengah bebas Saya tidak berpengharapan bahwa uni akan terurai, saya tidak berpengharapan bahwa rumah ini akan runtuh, tetapi saya memang berpengharapan bahwa ia tidak terpecah lagi" Sementara itu Stephen A.Douglas yang telah terlebih dajulu terjun dalam bidang politik. telah menelorkan kesepakatan yang dikenal dengan ''Kansas - Nebraska Act'' tahun 1854. Hasil itu merupakan karya besar Stephen A.Douglas, disamping itu ia berhasil menarik kembali Kompromi Missouri, yang berisi larangan perbudakan di negara bagian utara, sehubungan dengan pembelian Loussiana dan membuka daerah yang sangat luas.

Latar belakang tindakan Stephen A-Douglas yang demikian sampai sekarang tetap menjadi misteri. Namun tindakan itu dilakukan, dimungkinkan kerana ia ingin mencari muka agar dalam pemilihan presiden yang akan datang mendapat dukungan yang sangat diperlukan dari pihak negara-negara selatan. Selain itu Douglas memiliki tanah yang luas di wilayah selatan dan barat.

juga disebabkan bahwa isterinya berasal dari daerah selatan.

Perdebatan antara pro-kontra masalah perbudakan semakin memanas pada waktu diadakan kampanye pcmilihan calon presiden ke-16tahun i860, karena masaJ2batan presiden James Buchanan dari Democratic Party hampir habis. Pada pemilihan calon presiden itu Republic Party menunjuk Abraham Lincoln sebagai kandidat presiden. Penunjukan Abraham Lincoln di dasarkan pada kelurusan, kejujuran dam kecakapannya. Dalam pemilihan presiden tersebut ia harus berhadapan dengan calon dari Partai Demokrat yaitu Stephen A.Douglas.

Dalam suatu kampanyenya di Charleston, South Caro­lina. Partai Demokrat menyerukan agar dapat memelihara front persatuan. Dalam suasana ini terjadi perpecahan dalam tubuh Partai Demokrat dalam hal calon presiden, sehingga mencalonkan Stephen A.Douglas dan John C.Breckinridge, sedangkan Partai republik mencalonkan Abraham Lincoln dan senator terkenal William H.Steward dari New York.

3.Jalannya Perang Saudara

Hasil perhitungan suara dalam pemilihan presiden tahun 1860 dimenangkan oleh Abraham Lincoln. Sebelum pemilihan presiden dilakukan, pihak selatan mengancam bahwa apabila Abraham Lincoln icrpilih sebagai presiden maka pihak selatan akan memisahkan diri dari uni. Dengan dimotori oleh South Carolina, Mississiphi, Florida, Alabama/Georgia, Loussiana dan Texas membentuk uni sendiri yaitu Confederasi dengan Jefferson Davis sebagai presidennya. Dengan pemisahan ini terjadilah perpecahan dalam Amerika Serikat. yaitu utara dengan Federasi dan selatan dengan Confederasi.

Dalam pidato pelantikannya pada tanggal 4 Maret 1861 presiden Abraham Lincoln menolah mengakui pemisahan selatan dan menganggapnya "Bala/ demi hufatm ". Pada akhir pidatonya ia meminta sekali lagi agar ikatan dengan Uni dipulihkan kembali. Dan ia berjanji ticlak akan menggunakan kekerasan untuk memaksanya, kecuali jikalau dijaJankan lebih dahulu terhadap pemerintah Uni.

Peringatan Abraham Lincoln terhadap negara-negara selatan yang memisahkan diri dari Uni ternyata tidak dihiraukan, Bahkan pada tanggal 12 April 1861 orang-orang selatan di Charleston, South Carolina mulai menembaki pusat persenjataan Uni di benteng Federal Fort Sumter. Kejadian ini merupakan awal dari perang saudara. Pearng saudara berlangsung selama empat tahun. Hasil perang ternyata tidak hanya menyangkut masalali budak saja, namun sebenarnya menyangkut harga diri, soal pengaruh kekuasaan dalam lapangan politik dan ekonomi serta soal-soal mempertahankan Federasi negara-negara yang tunduk kepada kehendak suara rakyat atau membentuk negara yang setia kepada daerah-daerah yang kaya.

Pemisahan diri diantara negara-negara selatan memang cukup mengkhawatirnya kesatuan Uni. Hal ini karena mereka telah berhasil memWih Jefferson Davis sebagai presiden. Namun pemilihan atas dtrinya menimbulkan kekecewaan diantara kawan-kawan separtainya. Akan tetapi karena Jefferson Davis merhpunyai pengaruh yang kuat, mempunyai kekuasaan dan mengerti soal-soal militer ia tctap berpengaruh kuat di selatan.

Di tengah berkecemuknya perang saudara, presiden Abraham Lincoln pada tanggal 1 Januari 1963 mengeluarkan "Emansipation Proclamation". Dalam Emansipasi proklamasi itu Lincoln menyatakan bahwa : Pembebasan para budak di daerah yang memberontak dan perang yang akan djlakukan tidak sekedar untuk menjaga keutuhan antara utara-selatan tetapi untuk menghapuskan perbudakan. Dengan tujuan perang yang jelas maka pihak utara segera mendapatkan bantuan dan negara-ncgara Eropa terutama Inggris.

Perang saudara bukan hanya menjpakan titik baiik dalam sejarah Amerika berkulit hitam, akan tetapi merupakan suatu trauma akhir dalam kisah perbudakan. Perang yang berlangsung selama empat tahun tidak hanya membuat perekonomian hancur, rusaknya sarana dan prasarana ekonomi dan sosial, dan korban jiwa dan raga yang banyak. Selama masa perbudakan yang terjadi dua abad, orang Negro tetap tidak mempunyai hak. Orang kulit putih di selatan tidak hanya menolak emansipasi, tetapi juga setiap perilaku yang kurang manusiawi dialami oleh orang-orang kulit hitam.

Salah satu kasus atas keputusanDred Scott, yang ditangani oleh Mahkamah Agung, menunjukkan bahwa perlakuan dihadapan hukum orang kulit hitam sangat lemah. Pembunuhan terhadap orang kulit hitam tersebut secara meyakinkan terbukti. namun kasus tersebut bagi orang kulit putih tidak dianggap sebagai suatu kesalahan.

Sebagaian besar angkatan laut berada di daerah Uni. namun terpencar-pencar dan lemah. Menteri Angkatan Laut Gideon Hells, mengambil langkah tegas untuk memperkuat pertahanan. Sementara itu Abraham Lincoln mengumumkan blokade atas pantai di selatan. Komandan Angkatan Laut Uni, David Farragut berhasil menguasai daerah muara Mississiphi dan berhasil merebut New Orlean. Sedangkan untuk pasukan darat dibawah komando Ulysses Simpson Grant, melakukan serangan mendadak terhadap Shiloh. yang terletak di bukit-bukit Tennese daan mendesak ke salatan. Serangan ini pada mulanya cukup menyulitkan Grant di daerah Vickburg, namun akhimya tahun niulai berhasil mengatasi dan Mississiphi sepenuhnya berada di tangan Uni.

Di pihak konfederasi seiatan memiliki jenderal-jenderai yang unggul antara lain Robert E Lee dan Thomas J.Standual Jackson. Daiam peperangan sengit yang terjadi di Richmound antara tanggal 25 Juni sampai 1 Juli pasukan utara di bawah komando Jenderal George Mc Cllellan terdesak. Untuk memperkuat pasukan Lincoln pada bulan Maret 1863 mengeluarkan ketapan wajib milker.

Titik balik daiam pertempuran terjadi pada bulan Juli 1863. Sccara berangsur-angsur pasukan uni berhasil mengalahkan tentara konfederasi di berbagai medan. Kekalahan terbesar yang diderita pihak seiatan adalah pertempuran di daerah Potomac dan keberhasilan Ulyses Simpson Grant menguasai Richmond-Jenderal Sherman komandan vvilayah barat menyerbu dari daerah Tennessee, pada bulan Desember 1864 telah menguasai Savan­nah, sehingga pasukan seiatan terkepung.

Tanggal ]7 Februari 1865, tanpa terjadi pertempuran pasukan konfederasi meninggalkan kota CharleSto, Columbia dan Carolina, sehingga daerah tersebut jatuh ke tangan Uni. Pukulan terakhir tentara utara terjadi di Peterburg dan Rich­mond dan tanggal 9 April 1865 menyerah di AppaniQtok, Vir­ginia. Dengan berakhirnya perang dan kemenangan di pihak Uni maka Uni dapat diselamatkan.

Pada pidato pelantikan untuk jabatan presiden yang kedua tanggal 11 April 1865, ia menutup pidatonya dengan kata-kata ; ".tanpa dendam kepada siapapun ; dengan kebajikctn bagi siapapun ; dengan keiegasan daiam kebenaran, mafiiah kita berjuang tents untuk menyelesaikan tugas yang sudah kita jalankan, witiik merawat litka bangsa, untakmemeliharamereka yang mcnanggung beban perlempuran, bagi jandanya dan anak-anak yatimnya, untuk berbuat sesuatu yang dapat menghasilkan dan memeliharaperdamaian yang add dan abadi dikalangan sendiri dengcm semua bangsa lain ".

Pada hari Kamis tanggal 13 April 1865, kota Washington berhiaskan lampu-lampu yang indah, ur.tuk memeriahkan pesta kemenangan Abraham Lincoln. Namun kegembiraan itu temyata tidak berlangsung lama, sebab setelah mereka mendengar tembakan dan temyata Abraham Lincoln ditembak oleh John mikes Booth, pada waktu menyaksikan pertunjukan di gedung sandiwara Ford, akhirnya pada tanggal 15 April 1865, ia meninggal.

2 komentar: